close


NC, Profil - Slogan Kota Cilegon sebagai Kota Santri, dalam aplikasinya ternyata belum bisa dinyatakan secara maksimal oleh warga.

Hal itu diungkap langsung oleh Ketua Majelis Dzikir Nurul Hikmah, Misja Arifin Syah, saat berbincang dengan NC di majelisnya yang bertempat di Lingkungan Cidangdang, Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol, Rabu (27/9/17).

Menurut Misja, kurang maksimalnya ini disebabkan karena masih banyaknya tempat maksiat di Kota Cilegon, dan juga kurangnya dukungan dari elemen masyarakat untuk membina akhlak masyarakat.

"Slogan Kota Santri sebenarnya belum dapat dikatakan secara maksimal, seharusnya seluruh elemen masyarakat dapat menekan kemaksiatan dengan melakukan pembinaan akhlak kepada masyarakat," katanya.

Lebih lanjut, Misja mengaku, untuk mewujudkan slogan Itu harus ada peran Pemerintah Kota Cilegon sendiri, dan jangan egois terhadap kepentingan umatnya.

"Jangan saling merasa apa yang telah diperbuat adalah hasil saya (orang yang melakukan-red), sehingga pemerintah tidak lagi egois dalam membina umat," ujarnya.

Misja berharap, slogan Kota Santri dapat terpenuhi secara maksimal, dengan menjadikan warga yang memiliki akhlak mulia.

"Saya yakin dengan peran serta kita semua, dan mempererat silaturahmi serta kesatuan, slogan Kota santri akan terwujud," tutupnya. (Dd)
Editor : Wulan

Post a Comment

 
Top